Kamis, 29 Desember 2011

Cara install linux ubuntu di flash disk Menggunakan Universal USB Installer

Perkembangan linux memang sangat cepat. Hal tersebut dikarenakan penggunanya yang sudah sangat menjamur. Linux sekarang bukan sebuah sistem operasi yang sulit lagi. Kemudahan dalam mengoperasikan yang membuat banyak orang mulai berpindah ke linux. Proses instalasinya juga semakin mudah. Ada banyak distro linux yang tidak perlu diinstall tersebut dahulu untuk bisa menjalankannya. Cukup dengan keping CD, kita sudah bisa menjalankan linux tanpa harus menggannggu sistem operasi lainnya yang sudah terinstall didalamnya. Selain itu, kita juga bisa menginstall linux kedalam flashdisk.
Tujuan dari menginstall linux diflash disk tentunya juga agar sistem operasi yang lama tidak terganggu. Dengan memasukan linux ubuntu misalnya ke flash disk, maka kita akan mudah melakukan eksperiment terhadap berbagai macam komputer. Berikut ini akan sobatpc.com sharing cara menginstall linux  ubuntu kedalam flash disk menggunakan Universal USB Installer.
Sebelum mencoba trik ini, ada beberapa hal yang perlu anda siapkan:
Komputer atau notebook dengan OS windows sebagai alat untuk mengkonversi Ubuntu ke flash disk.
  1. File image Ubuntu yang berformat ISO.
  2. Flash disk dengan kapasitas minimal 2 GB.
  3. Universal USB Installer sebagai aplikasi untuk mengkonversi Ubuntu ke flash disk.
Jika persiapan sudah selesai, ikuti petunjuk di bawah ini:
1) Jika belum punya file ISO dari Ubuntu, download di sini http://www.ubuntu.com/download/ubuntu/download (Kami menggunakan versi 10.04 karena versi ini adalah Long-term support).
2) Download Universal USB Installer di http://www.pendrivelinux.com/downloads/Universal-USB-Installer/Universal-USB-Installer-1.8.6.8.exe kemudian jalankan aplikasi tersebut.
3) Kemudian pada bagiam menu dropdown pada aplikasi ini, pilih sistem operasi Linux yang akan diinstall. Karena menggunakan Ubuntu, maka saya memilih Ubuntu pada bagian ini.
4) Pada bagian Browse, pilih lokasi dari file ISO yang ingin diinstall ke dalam flash disk.
5) Pada drodown menu menu bagian bawah, pilih drive dari flash disk yang ingin ditempati Ubuntu Linux. Pilih Erase content jika anda ingin menghapus semua file yang ada pada flash disk.
6) Pada bagian “slider” dari kapasitas file, kita bisa memilih berapa kapasitas yang akan digunakan untuk Ubuntu. Sesuaikan dengan kebutuhan anda.
7) Terakhir klik tombol Create dan tunggu sampa semua proses selesai.
Setelah semua proses selesai, sekarang coba restart komputer/notebook anda dan booting melalui flash disk yang baru saja diisi file dari Ubuntu. Tunggu sampai beberapa saat, sampai anda bisa melihat Ubuntu tampil di desktop.

Cara agar flash disk aman dan tidak terserang oleh virus

Kadang jengkel juga ketika flash disk kita kemasukan virus, karena kemungkinan besar virus yang masuk merusak data-data yang kita miliki. Disamping membutuhkan waktu lama dalam menghilangkan virus tersebut, memperbaiki dokument yang terinveksi virus juga tidak mudah, dan tentunya membutuhkan waktu juga. Nah agar flash anda aman dari serangan virus walaupun dicolokan ke komputer yang ada virusnya, mungkin tulisan ini bisa sedikit membantu anda. Silahkan simak terus.
Anda bisa mencegah flashdisk Anda terkena virus dengan melakukan beberapa trik mudah berikut ini :
  1. Masukkan flashdisk ke port komputer atau laptop
  2. Buat satu folder di drive flashdisk Anda.
  3. Beri nama folder tersebut dengan nama autorun.inf
  4. Buka folder tersebut, dan buat aplikasi Notepad di dalamnya di Start->All Programs->Accessories
  5. Beri nama file sembarang untuk file Notepad tersebut
  6. Buka program Character Map di Start->All Programs->Accessories->System Tools
    Pilih huruf yang berlabel Unicode, seperti Arial Unicode atau Lucida Sans Unicode, atau huruf Jepang, China dan karakter aneh lainnya.
  7. Pilih beberapa karakter, bisa 4 atau 5 buah, lalu tekan Ctrl+C untuk copy karakter aneh tersebut
  8. Rename file Notepad tersebut atau tekan F2 , dan paste karakter aneh yang sudah di-copy tadi untuk mengganti nama file Notepad tersebut
  9. Nama file Notepad akan berganti menjadi karakter aneh atau kotak-kotak, dan selesai.
Dalam system operasi Windows, tidak diperbolehkan terdapat 2 nama file yang sama, sehingga kemungkinan besar virus tidak bisa memakai nama file autorun.inf tersebut. Jikalau virus ingin menggantinya, rata-rata virus belum mengenal karakter Unicode, sehingga tampak sulit untuk mengubahnya, dan flashdisk Anda pun aman dari virus.
demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua, terima kasih

Cara Membuat Anti Virus AutoRun Pada Flash Disk

Keberadaan virus AutoRun memang sudah sangat menjengkelkan. Jenis virus ini termasuk jenis virus yang lumayan bandel, karena memang selain sulit untuk dihapus, banyak sekali virus yang memanfaatkan celah dari autorun itu sendiri. Oleh karena ini, memang benar pepatah mengatakan, lebih baik mencegah dari pada mengobati, mebih baik membuat antivirus dari pada menghilangkan virus, he… Dan sebagai bagian penyebaran virus adalah menggunakan media penyimpanan yang namanya flashdisk. Nah, bagaimana cara membuat antivirus Virus AutoRun pada flashdisk ? Sebenarnya cukup sederhana, silahkan ikuti artikel berikut.
Seringkali Virus akan membuat file “autorun.inf” yang ber-attribute file hidden dan system (dan/atau bisa juga termasuk file virus/trojan – server) begitu Anda memasangkan Flask Disk yang dijadikan target penginfeksian virus ataupun target pengintipan aktivitas user atau pencurian data user dengan Trojan.
file autorun.inf inilah command atau pemicu tereksekusinya file induk dan library virus/trojan yang sudah bersarang di komputer lokal atau jaringan tempat Flash Disk Anda berinteraksi dan berhubungan langsung.
Bila Anda pengguna OS Windows, seperti kita ketahui, Versi Windows sebelum generasi Windows Vista (termasuk Windows Windows XP), secara default tidak mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari media USB Removable Drives seperti External Hardisk ataupun Flash Drive/Flash Disk (kecuali dari media cakram digital) yang kemungkinan besar ditujukan untuk kepentingan keamanan. Windows hanya mengijinkan proses “AutoPlay” media saja seperti AutoPlay Movie/Music dari DVD atau command seperti Open/View file melalui windows explorernya.
Untungnya (dari faktor kemudahan) sekaligus sayangnya (dari faktor keamanan), Windows Vista secara default telah memperkenankan proses “AutoRun” dilangsungkan dengan dafault opsi yang bisa Anda pilih secara permanen.
Lalu bagaimana mengakali Windows XP agar bisa mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari removable drives seperti External Hardisk maupun Flash Disk?
Di bawah ini Penulis sampaikan teknis pembuatan AutoRun AntiVirus pada Flash Disk.
LANGKAH I – Download ANtiVirus yang bersifat Portable
Kenapa harus Portable? Karena tujuan dari pembuatan AutoRun File dari Flash juga bersifat portable, jadi program rujukan, dalam hal ini Anti Virus, bisa dijalankan langsung dari Flash Drive tanpa diperlukan instalasi.
Anda bisa menggunakan ANSAV (Ansav.exe – jangan ANSAV Security Guard) atau PCMAV (PCMAV-CLN.EXE – Jangan PCMAV-RTP.EXE)
Masukkan file Anti Virus Portable (plus file library pendukungnya – bila ada) tersebut ke dalam Flash Disk Anda. Dalam contoh kali ini, untuk mempermudah, letakkan saja di Root Flash Disk Anda tanpa perlu Anda masukkan ke dalam folder.
LANGKAH II – Pembuatan AutoRun Dari Flash Disk
Ada 2 (dua) opsi yang bisa Anda pilih:
  1. Menggunakan bantuan software orang lain, atau
    Nomor ini tidak akan menjadi bahan pembicaraan inti pada Artikel ini. Namun bila Anda menghendaki, Penulis merekomendasikan Anda untuk menggunakan aplikasi bernama APO USB AutoRun yang sangat bagus dan berkualitas, berfungsi dengan baik pada Windows XP SP2, berukuran file kecil, dan gratis lagi. APO AutoRun USB akan membuat service bernama autorunusb.exe yang berjalan di background sebagai detektor yang bertugas memindai file autorun.inf pada root removable drive dan mendeteksi semua executable files pada media removable drive serta akan mencocokkan executable files tersebut dengan file name dan path file yang dirujuk oleh file autorun.inf tersebut. Yang penulis heran dari software ini, APO tetap akan melakukan scan pada seluruh executable files yang ada pada media removable drives.
    Namun, walau efeknya sedikit memperlambat kinerja komputer, proses scanning tersebut Penulis cermati dan rasakan sangat bermanfaat juga untuk memindai keberadaan Virus pada Removable Drives yang belum sempat terdeteksi oleh AntiVirus yang aktif di komputer. Begitu proses scanning menemukan suatu executable files atau script yang dianggap sebagai malware oleh AntiVirus tersebut, maka akan memicu (trigger) notifikasi dari AntiVirus bahwa telah ditemukan threat (virus).
    Sayangnya APO AutoRun USB harus Anda install dulu sebelum Anda bisa mengaplikasikan AutoRun dari flash disk. Untungnya APO AutoRun USB juga telah menyertakan instalasi untuk keperluan portable plus autorun.inf builder.
  2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri
    Teknik yang bisa Anda lakukan adalah pertama-tama dengan sedikit mengubah struktur HEX pada Windows Registry. Bila sebelumnya atau secara default Windows tidak mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka Registry-nya seperti ini: Windows Registry Editor Version 5.00
    [HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesExplorer]
    “NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000095
    Agar Windows bisa mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka ubah Registrynya menjadi:
    Windows Registry Editor Version 5.00
    [HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesExplorer]
    “NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000091
    Anda bisa mengCopy Registry Lines tersebut, lalu Anda simpan sebagai (misal): “AutoRun_Removable_Media_Enable.reg” untuk Anda Klik kanan dan Merge (gabungkan) dengan Windows Registry Database. Setelah Anda berhasil memasukkan Registry Entry Files ke dalam Windows Registry Database, maka pekerjaan Anda yang terakhir adalah membuat file “autorun.inf” yang berfungsi sebagai Command dengan rujukan ke File Anti Virus yang telah Anda download dan masukkan ke dalam Flash Disk Anda (pada Langkah I)
    Dalam contoh ini, Penulis menggunakan PC Media Anti Virus PCMAV-CLN.EXE yang filenamenya telah Penulis ubah menjadi PCM4V-CL34N32.EXE guna menghindari pendeteksian Virus yang dimungkinkan akan memblokir PCMAV-CLN.EXE.
    Maka file “autorun.inf” PCMAV menjadi seperti ini:
    PC Media Anti Virus
    [AutoRun]
    open=PCM4V-CL34N32.EXE
    icon=PCMAV.ICO
    shellexecute=PCM4V-CL34N32.EXE
    shellScan Viruscommand=PCM4V-CL34N32.EXE
    shell=Scan Virus
    Salin baris-baris INF tersebut, dan simpan sebagai .INF file dengan nama “autorun.inf” (tanpa tanda kutip), kemudian letakkan file “autorun.inf” tersebut pada Root Flash Disk Anda.
    KETERANGAN
    • Untuk file ICON dari PCMAV, Penulis extract dari file PCMAV-CLN.EXE, yang mana ICON file tersebut juga ditempatkan pada Root Flash Disk. Anda bisa menghilangkan/menghapus baris “icon=PCMAV.ICO” yang digunakan untuk memunculkan ICON File PCMAV sebagai Icon penanda Flash Disk seperti pada screenshot di atas. Baris rujukan ICON ini tidak mempengaruhi proses AutoRun. Namun bila Anda menginginkan PCMAV ICON tersebut, Anda bisa mendownloadnya dengan klik link ini.
    • Baris-baris INF tersebut bisa Anda modifikasi sesuai selera tulisan Anda, yang penting path file Anda tidak salah; file tujuan Anda rujuk secara relatif.
    • Jangan Lupa, untuk menghindari terhapusnya file dengan begitu mudahnya, sebaiknya sembunyikan saja File Anti Virus berserta library file pendukungnya (bila ada) maupun file “autorun.inf”nya dengan mengeset File Attributnya dengan “hidden” dan bila perlu “system”. Satu rekomendasikan lagi, alangkah baiknya, semua File tersebut Set File Attributenya menjadi “Read Only” agar, secara sederhana, tidak bisa termodifikasi.
    Untuk keperluan setting modifikasi File Attribute terbut Anda bisa melakukannya dengan Select All files yang akan disembunyikan, lalu klik kanan file-file tersebut, pilik dan klik “properties”, dan beri tanda centang pada check box “hidden. Sedang untuk set menjadi “system”, Anda bisa menggunakan Windows ATTRIB.EXE di lingkungan kerja DOS atau Anda bisa juga menggunakan Attribute Changer yang berlingkungan kerja GUI. Q = Lho, katanya ga pake tool ya? A = untuk mudahnya, gunakan Attribute Changer bila ATTRIB.EXE dirusak/dihapus Virus/Admin dan Anda malas untuk extract dari Windows CAB.

Cara Agar Flash Disk Awet dan Tahan Lama

Flash disk merupakan media penyimpan pengganti disket (Ploppy disk) yang sudah sangat umum digunakan. Disamping ukuran fisiknya yang lebih kecil dibandingkan dengan disket (walapun sama-sama bisa masuk saku), ukuran kapasitas data yang bisa disimpan jauh lebih besar dari kapastas disket. Flash disk sampai postingan ini ditulis ada yang mampu menyimpan data sampai dengan 250 GB, ukuran yang sudah menyerupai kapasitas harddisk secara umum. Karena ukuran yang kecil tersebut flash disk rawan terhadap kerusakan, maka dari itu, kita harus pandai menjaga agar flash disk awet dan tahan lama serta tidak mudah rusak. Dengan mengikuti beberapa trik berikut, flash disk anda akan lebih awet dan tahan lama.
Berikut beberapa cara yang bisa anda terapkan ke flash disk anda agar flash disk anda lebih awet dan tahan lama:
  1. Jauhkan dari medan magnet yang kuat.
    Barang-barang elektronik seperti TV dan handphone sangat tidak baik untuk flashdisk. Untuk itu jangan pernah menyimpannya di dekat barang-barang sejenis yang memiliki kekuatan magnet yang besar. Terkadang kita sering lupa jika meletakkan flashdisk dan handphone di tempat yang sama di dalam tas. Nah, mulai sangat ini kalau ingin flashdisk Anda berumur panjang, jangan lagi menyimpannya di tempat yang sama.
  2. Jangan terkena air.
    Walaupun ada beberapa produsen flashdisk yang mengklaim bahwa produknya waterproof (tahan air), menjauhkan flashdisk dari sentuhan air tetap saja menjadi langkah yang paling aman. Daripada datanya hilang atau flashdisk-nya mengalami kerusakan, sehingga lebih baik jangan ambil resiko untuk hal ini.
  3. Melakukan scanning virus.
    Pada saat pengambilan data atau pemindahan data dari PC ke flashdisk, sangat mungkin bukan hanya data yang ikut berpindah, tetapi juga virus-virus yang terdapat dalam komputer. Terlebih apabila kita mengambil dan menyimpan data dari internet, flashdisk bisa dipenuhi dengan virus-virus yang sangat mengganggu. Jadi jangan lupa melakukan scanning virus secara berkala dengan perangkat lunak antivirus yang paling baru.
  4. Lakukan proses eject dan stop.
    Selalu lakukan proses eject dan stop sebelum mencabut flashdisk dari port usb komputer Anda. Selain bisa menjadikan flashdisk Anda rusak secara fisik, tidak melakukan proses eject dan stop juga dapat mempengaruhi kerusakan pada data-data yang ada di dalamnya.
  5. Jauhkan dari tempat yang panas.
    Semua barang elektronik tidak terkecuali flashdisk sangat rentan dengan yang namanya panas, apalagi bila terkena matahari langsung. Jadi usahakan tidak menyimpannya di tempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung, misalnya meninggalkan flashdisk di mobil.
  6. Hindari dari benturan yang keras.
    Flashdisk yang terkena benturan keras, seperti jatuh berkali-kali memiliki resiko besar untuk kehilangan data atau akan mengalami kerusakan secara fisik. Jadi harus berhati-hati memegangnya jangan sampai jatuh di tempat yang keras.
  7. Usahakan agar selalu tertutup.
    Udara dan lingkungan kita penuh dengan kotoran dan debu. Jika flashdisk kita kotor maka dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal. Sehingga apabila tidak sedang dipakai, usahakan agar selalu tertutup agar tidak kotor.
  8. Minimalisir proses hapus tulis (write and delete).
    Sama seperti kita, flashdisk juga memiliki usia. Artinya suatu saat flashdisk kita bisa mati dan tidak bisa digunakan lagi. Usia flashdisk berbeda-beda, tergantung kualitas flashdisk itu sendiri. Biasanya usia flashdisk antara 10.000 – 100.000 kali proses hapus tulis. Jadi usahakan untuk meminimalisir proses tersebut dan juga jangan melakukan editing langsung dari flashdisk. Atau jika Anda memiliki data yang banyak dan ingin meng-copy data tersebut ke dalam flashdisk, lebih baik data-data tersebut dikompres menjadi satu terlebih dahulu dengan menggunakan program yang sudah ada seperti Winzip, WinRar, atau program lain yang sejenis.
  9. Berilah gantungan seperti gantungan kunci pada flashdisk Anda.
    Ini sangat berguna agar Anda tidak tidak lupa dimana menyimpannya, karena bentuknya yang relatif kecil. Juga berguna untuk membantu tangan dalam memegang flashdisk yang ukurannya sangat kecil.

Proteksi Komputer dengan Flash Disk

Sistem keamanan komputer bagi kita memang sangat dibutuhkan, apalagi bagi komputer yang berisi data-data yang sangat penting, maka kita harus menjaganya agar tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Berbagai macam upaya bisa kita lakukan guna mengamankan komputer kita dari penggunaan yang tidak diinginkan, mulai dari proteksi folder hingga penggunaan password yang super ketat. Nah, bagi anda yang mempunyai flash disk, juga bisa digunakan untuk memproteksi komputer anda. Istilahnya memproteksi komputer dengan flash disk.
Disini anda membutuhkan software yang bernama “Predator” yang nantinya berfungsi untuk memberi proteksi terhadap komputer anda.
Beberapa fitur yang ditawarkan oleh software pengunci komputer ini adalah:
  1. Dapat mengirim pesan peringatan melalui email dan SMS
  2. Melakukan perekaman terhadap keamanan komputer anda, sehingga bisa diketahui beberapa kegiatan yang berhubungan dengan usaha pembobolan proteksi komputer selama komputer tersebut ditinggalkan
  3. Dapat mengirim log dengan Twitter, sehingga anda bisa mengotrol keamanan komputer anda setiap saat
  4. Akan sering merubah kode keamanan komputer anda, sehingga walaupun ada orang yang berhasil menyalin isi flash disk anda, flash disk tersebut tidak akan bekerja, karena digantinya kode keamanan untuk sementara
  5. Menonaktifkan task manager ketika flash disk dicabut, sehingga tidak akan ada yang bisa menghentikan program tersebut dengan menggunakan Ctrl + Alt + del
  6. Menonaktifkan Autorun, sehingga lebih mengamankan dari penyusupan melalui malware dengan menggunakan CD ROM
  7. Memungkinkan menggunakan sadi manual jika anda kehilangan flash disk, karena jika suatu saat anda kehilangan flash disk anda tetap bisa mengaksesnya tanpa kendala, karena pada saat awal menggunakan, anda bisa menetapkan sandi untuk membuka komputer anda tanpa flash disk
  8. Dapat mengeluarkan suara alarm jika ada yang salah dalam memasukan password
  9. Dapat melindungi beberapa komputer secara bersamaan hanya dengan satu flash disk, misalnya beberapa komputer kantor.

Cara memberi password pada flash disk

Dengan menggunakan flash disk kita mampu membawa banyak file dalam perangkat dengan ukuran kecil yang mudah dibawa dan sesuai ukuran kantong baju maupun celana. Kalau jaman dahulu, saya masih suka  menggunakan disket atau data yang dibakar ke CD. Tapi semua itu berubah dengan munculnya flash drive USB (flash disk) dengan ukuran kecil  yang dapat menampung data dengan ukuran gigabyte – ideal untuk file yang Anda miliki untuk diakses di mana pun Anda berada.
Kali ini saya akan sharing mengenai cara memberi password proteksi untuk isi flash disk tersebut. Masing-masing file dengan mudah dapat dilindungi password. PDF, dokumen Word, spreadsheet Excel, Access database, semua bisa diberi password ketika Anda ingin melindungi file-file tersebut. Hal ini membuat data tersebut cukup aman dari pencurian data. Disini memang saya katakan cukup aman karena memang tidak ada proteksi yang sempurna, he…..
Untuk waktu sekarang, apa yang  Anda lakukan jika Anda ingin melindungi  file Anda dari pencurian data? Apakah anda memproteksi data anda dengan mengetikan password-password dengan panjang satu meter ? Yang kemungkinan besar anda bisa melupakan password tersebut karena berbagai macam hal?
Jika Anda tidak mau repot, ada sebuah program gratis yang disebut Cryptania LE (atau anda bisa donwload di http://www.freewarefiles.com/Cryptainer-LE-Free-Encryption-Software_program_7377.html). Software ini cukup mudah digunakan dan gratis untuk didownload, tetapi Anda perlu untuk membagi drive USB (flash disk) anda ke dalam segmen 25MB. Memang saat ini, ukuran sperti itu cukup kecil. Mungkin hanya bisa digunakan untuk memproteksi file-file yang dibuat menggunakan aplikasi kantor atau mungkin file-file gambar saja, Tetapi sebenarnya tidak masalah, yang penting lebih mudah digunakan dan tentunya lebih meringankan anda dalam hal mengingat password jika anda menggunakan password untuk masing-masing dokument.

Rabu, 28 Desember 2011

Cara mudah memperbaiki harddisk rusak

Memiliki harddisk yang rusak memang sangat menjengkelkan. Apalagi jika harddisk yang rusak tersebut berisi data-data yang penting bagi kita. Disamping harus kehilangan banyak data, kita juga bisa kehilangan harddisk tersebut. Tetapi sebelum anda membuang harddisk anda, ada baiknya anda simak terlebih dahulu artikel berikut, siapa tahu bisa membantu anda dalam memperbaiki harddisk dan tentu dengan harapan anda tidak jadi membuangnya, he…
Ok, langsung saja berikut beberapa tingkatan kerusakan harddisk dan bagaimana cara memperbaikiya. Disini memang sengaja dibedakan berdasarkan level, karena tingkat kesulitan dalam memeperbaikinya juga berbeda. Secara awam mungkin sulit untuk memperbaikinya, tetapi secara teknis harddisk yang rusak bisa diperbaiki, tergantung level kerusakannya.
Saya membagi harddisk menjadi 4 level, ini berdasarkan riset dan pengalaman saya pribadi selama menangani kerusakan harddisk.
  1. Level 1
    Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.
    • Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan untuk mebersihkan cluster yg rusak.
    • Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk.
    • Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya.
    • Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
    • Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak menggunakan sector yang rusak.
  2. Level 2
    Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
    • Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
    • Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
  3. Level 3
    Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.
  4. Level 4
    Kerusakan yang menyebabkan Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk
    • Mengganti IC pada mainboard Harddisk
    • Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk
    • Cara yg extreme harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost